Jumat, 19 Februari 2010

Iran memperkenalkan kapal perusak baru "JAMARAN"



IRNA - Jumat pagi (19/2) Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran ‎Ayatollah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei meresmikan pengoperasian kapal ‎perusak pertama bernama Jamaran di Bandar Abbas. Dengan peresmian ini, ‎jajaran kapal perang Angkatan Laut Iran akan diperkuat dengan kapal perusak ‎sekelas Jamaran.‎
Jamaran merupakan kapal perusak pertama Iran yang dibuat sendiri oleh para ‎teknisi Iran pasca kemenangan Revolusi Islam Iran. Produksi kapal Jamaran di ‎lokasi industri kapal perang militer Iran.‎

Kapal berbobot 14 ribu ton dengan panjang 94 meter ini dilengkapi dengan radar ‎modern dan perlengkapan perang elektronik. Jamaran adalah kapal perang ‎perusak dengan multi-misi dengan 120-140 awak dan dapat melajut hingga ‎kecepatan 30 knot. ‎

Selain diperlengkapi dengan helipad guna membantu bahan bakar helikopter, kapal ‎Jamaran juga dipersiapkan menghadapi serangan nuklir dan senjata biologi.‎


Selasa, 09 Februari 2010

KRISTEN DAN PAGANISME

Paganisme adalah sebuah kepercayaan/praktek spiritual penyembahan terhadap berhala yang pengikutnya disebut Pagan.

Biografi Yesus dan dewa-dewa mesir kuno.

Banyak sekali kemiripan yang memang disengaja dibuat, mengenai biografi dari karakter Yesus dengan dewa-dewa mesir kuno.
Kemiripan tersebut antara lain :

1. Dianggap Tuhan atau Dewa
-Yesus ---> Tuhan Kristen
-Mithra ---> Dewa Persia Kuno
-Osiris ---> Dewa Mesir Kuno
-Baachus ---> Tuhan Yunani Kuno

2. Tanggal Kelahiran
-Yesus ---> Tanggal 25 Desember
-Mithra ---> Tanggal 25 Desember
-Osiris ---> Tanggal 25 Desember
-Baachus ---> Tanggal 25 Desember

3. Pengharapan orang
-Yesus ---> Mesias yg ditunggu
-Mithra ---> Perantara yg ditunggu
-Osiris ---> Pembebas yg ditunggu
-Baachus ---> Pembebas yg ditunggu

4. Lahir dari Ibu Perawan
-Yesus ---> Seorang perawan Maria
-Mithra ---> Seorang perawan Aishev
-Osiris ---> Seorang perawan Naeith
-Baachus ---> Seorang perawan Demeter

5. Kematian
-Yesus ---> Mati Disalib
-Mithra ---> Mati Dibunuh
-Osiris ---> Mati Dibunuh
-Baachus ---> Mati Dibunuh

6. Tujuan Kematian
-Yesus -> Menebus dosa manusia
-Mithra -> Menebus dosa manusia
-Osiris -> Menebus dosa manusia
-Baachus -> Menebus dosa manusia


7. Kebangkitan
-Yesus -> 3 hari dr penyaliban
-Mithra -> 3 hari dr pembunuhan
-Osiris -> 2 hari 3 malam dari pembunuhan
-Baachus -> 3 hari dari pembunuhan

8. Triteisme
-Yesus -> Oknum dr Trinitas (Anak,Bapa,Roh Kudus)
-Mithra -> Oknum dr Tridewa (Mitra,Ahirman,Ohrzmad)
-Osiris -> Oknum dr Tridewa (Osiris,Isis,Horus)
-Baachus -> Oknum dr Tridewa (Baachus,Apolos,Yupiter)

9. Kedatangan kedua kali ke dunia
-Yesus -> Menjelang kiamat
-Mithra -> Menjelang kiamat
-Osiris -> Menjelang kiamat
-Baachus -> Menjelang kiamat

Orang-orang Skandinavia merayakan 25 Desember sebagai hari kelahiran tuhan Freyr, anak tuhan tertinggi bernama Odin.
Orang-orang Romawi merayakan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran dewa matahari, Natalis Solis Invicti (’Kelahiran Sol Yang Tak Terkalahkan’).

Edward Gibbon berkata:
Orang-orang Kristen Romawi, mengabaikan kelahiran beliau (Yesus), menetapkan secara sungguh-sungguh perayaan 25 Desember, Brumalia, atau Winter Solistice, ketika setiap tahun orang-orang Pagan merayakan kelahiran Sol. (Decline and Fall of the Roman Empire, vol. ii, Gibbon, hal. 383)
Kebudayaan Yunani-Roma yang pagan telah mempengaruhi Nasrani secara telak. Bahkan istilah-istilah yang mereka gunakan juga merupakan bahasa Yunani. Gambar Yesus dan para Santo juga sering digambarkan sebagai manusia yang ada cahaya Matahari di atas kepalanya,
Hal ini memang tidak terbantahkan hingga kini

"Mitos Kristen pertama kali berhubungan dari Horus atau Osiris, yang merupakan perwujudan dari kebaikan ilahi, kebijaksanaan, kebenaran dan kemurnian ... Ini adalah pahlawan terbesar yang pernah hidup dalam pikiran manusia - bukan dalam daging - yang hanya pahlawan kepada siapa mukjizat alami karena ia bukan manusia. "
Gerald Massey, penulis buku "The Natural Kejadian," 1
Gerald Massey, "The Natural Kejadian," Black Classic Press, (diterbitkan 1998)
http://www.religioustolerance.org/chr_jcpa5.htm

Dalam buku ” Dialogue with Trypo ” hal.26
Yustinus Martir lagi, dalam Dialog dengan mengatakan bahwa Trypho Lahir di prototipe Stabil adalah kelahiran Mithra di Gua Zoroastrianisme, dan menawarkan bahwa Kristus telah lahir ketika matahari mengambil kelahirannya di Augean Stabil, Sebaliknya sekarang kita bisa melihat bahwa ini animadversions penulis Kristen adalah bukti tentang bagaimana dan sejauh mana dalam penyebaran agama Kristen di dunia ini telah menjadi melebur dengan kultus-kultus pagan yang ada sebelumnya.
http://www.sacred-texts.com/cla/pcc/pcc03.htm

Lalu lambangnyapun sama :
Salib Pagan :



Gereja Kemayoran :


Banyak literatur menyebutkan, bahwa tanggal 25 Desember memang merupakan hari peringatan Dewa Matahari yang di Romawi dikenal sebagai Sol Invictus. Setelah Jendral Romawi Constantine mengeluarkan the Edict of Milan, pada 313 M, maka ia kemudian mengeluarkan sejumlah peraturan keagamaan yang mengadopsi tradisi pagan. Pada 321, ia memerintahkan pengadilan libur pada hari "Hari Matahari" (sunday), yang dikatakan sebagai "hari mulia bagi matahari".

Dalam Gereja Armenia, Natal pada tanggal 25 Desember tidak pernah diterima; kelahiran Kristus dirayakan pada tanggal 6 Januari.

Ensiklopedia Grolier mengatakan:
Natal adalah perayaan kelahiran Yesus Kristus, dirayakan pada 25 Desember. Meskipun kepercayaan mengenai Kristus dalam hal cerita kelahiran ditekankan, gereja tidak meneliti perayaan untuk merayakan ini hingga abad ke 4. Sejak tahun 274, dibawah pemerintahan kaisar Aurelian, Roma telah merayakan “Matahari Yang Tidak Terkalahkan” pada tanggal 25 Desember. Di Gereja Timur, tanggal 6 Januari, sebuah hari yang juga diasosiasikan dengan winter solstice, yang awalnya dipilih. Namun kemudian, Gereja Barat menambahkan Eastern date sebagai perayaan Epiphany, dan Gereja Timur menambahkan penanggalan Natal Gereja Barat. Lalu apa sebabnya gereja memutuskan hari kelahiran Yesus jatuh pada tanggal 25 Desember.


Berikut dikutip dari Majalah Gatra :
Dengan gambaran ini, keramaian Natal sebagai perhitungan tahun Masehi memang berkaitan dengan leluri Barat, atau tradisi pagan, yang tidak berhubungan dengan Kristen sendiri sebagai sosok historis-antropologis bangsa Semit, lahir dari garis Ibrahim dan Daud, yang merupakan bangsa tangan pertama yang mengenal monoteisme absolut lewat Yahweh.

Dan salah satu tulisan oleh : Pdt. Budi Asali Mdiv
Peringatan tgl 25 Desember, (yang seharusnya tanggal 6 Januari ) sarat dengan mitos-mitos dan pengaruh paganisme.
http://www.gatra.com/2003-12-29/artikel.php?id=32861

Artinya : Injil Matius yang berbahasa Arami telah lama hilang. Tiga Injil lainnya ditulis dalam bahasa Yunani. Buku-buku dari Kitab Suci juga injil-injilnya tidak tersimpan dengan sempurna dalam keadaan yang sama, dalam mana itu asalnya ditulis. Karena tidak adanya cetak-mencetak buku maka seringkali dilakukan pemindahtulisan berabad-abad lamanya, dan dalam memindahtuliskan itu kadang-kadang terjadi penghapusan kata-kata, penukaran kata-kata atau penulisan terbalik ... (Het Evangelie, 1929, Badan Perpustakaan Petrus Canisius)
http://id.wikipedia.org/wiki/Injil



Isis & Son / Maria & Son

Athena pada abad 6 SM

Yesus pada abad 3M

berbagi banyak ritual dan praktek Pagans. Penulis Freke & Gandy muncul untuk menganggap bahwa semua penyalinan dilakukan oleh orang Kristen dari sumber-sumber Pagan. Akan tetapi, beberapa orang mungkin telah pergi ke arah yang berlawanan. Selama abad ke-3 Masehi, Mithraisme dan Kristen adalah pesaing utama untuk afiliasi keagamaan warga Roma. Beberapa praktek Kristen mungkin benar-benar telah diambil oleh Mithraites, bukan sebaliknya.

Sejarawan Helmut Koester telah disarankan, dengan beberapa bukti, bahwa awalnya orang-orang Kristen di Mesir yang sebagian besar dipengaruhi oleh gnostisisme sampai usaha Demetrius dari Aleksandria secara bertahap membawa kepercayaan dari mayoritas ke dalam harmoni dengan seluruh kekristenan.



Klaus Schilling Ini adalah ringkasan dan terjemahan dari pekerjaan "Yesus Cristo Nunca Existiu" oleh penulis pseudonymed La Sagesse, tersedia dalam (Brazilean) Portugis Diformat dan copyedited oleh Michael Hoffman dengan Klauss 'izin, 15 Mei 2005.

Beberapa bukti-bukti dan para Counterproofs
Tacitus, Suetonius, Plinius, Philo, Iustus Tiberias, dan Flavius Iosephus semuanya telah dirusak, lalu yang juga merupakan keragaman sekte Yahudi, dibumbui dengan unsur-unsur kultus pagan.
Yudaisme dibangun banyak pada dewa matahari Mediterania ibadat dari dunia, terutama pemujaan Osiris-Isis, Sumber yang sangat penting adalah kultus Mitras dan memiliki hubungan dekat dengan Sol Invictus.
Kesamaan konsep dengan kepercayaan mesir kuno :
Pada masa dinasti ke-18 mereka mulai dipandang sebagai aspek-aspek dari satu dewa yang berada terpisah dari alam, mirip dengan trinitarian juga ditemukan dalam konsep Kristen: keyakinan bahwa satu dewa bisa eksis di lebih dari satu orang.
http://en.wikipedia.org/wiki/Ancient_Egyptian_religion
Relation : Egyptian, Judaism, & Christian
Kita semua telah mendengar bahwa "semua jalan menuju ke Roma" tetapi dalam kenyataannya semua jalan yang mengarah ke Mesir.
http://www.egyptcx.netfirms.com/

Cek juga Video ini :





Sementara sebagian besar dunia Kristen menganggap konsep Tritunggal vital untuk Kristen, banyak sejarawan dan sarjana Alkitab sepakat bahwa Tritunggal Kekristenan berutang lebih ke filsafat Yunani dan pagan politeisme ke monoteisme daripada bangsa Yahudi dan Yahudi Yesus.

http://www.heraldmag.org/olb/Content...%20Trinity.htm

Menurut Barbara G. Walker, The Woman's Encyclopedia of Myths and Secrets:

"Dari semua penyelamat-dewa yang dipuja di awal era Kristen, Osiris mungkin telah berkontribusi lebih detail pada sosok Kristus yang terus berkembang daripada lainnya. Sudah sangat tua dalam Mesir, Osiris adalah diidentifikasi dengan hampir setiap lain dewa Mesir dan berada di jalan untuk menyerap mereka semua Dia telah lebih dari 200 nama-nama ilahi. Ia dipanggil Tuhan di atas segala tuan, Raja segala raja, Tuhan para dewa. Dia adalah Kebangkitan dan Hidup, Gembala yang Baik, Allah yang membuat pria dan wanita untuk dilahirkan kembali. Dari First to Last, Osiris adalah untuk orang Mesir "dewa-manusia" yang menderita, dan mati, dan bangkit kembali, dan memerintah sebagai raja abadi di surga. Mereka percaya bahwa mereka akan mewarisi kehidupan kekal persis seperti yang ia lakukan. "

FAKTA "DRACULA" YANG DISEMBUNYIKAN

(Makalah ini disampaikan dalam bedah buku Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib” di auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM Oleh: Ragil Nugroho).

Membongkar Sebuah Kebohongan

Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau film Rambo merupakan suatu fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah menjadi nyata oleh Barat, maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh nyata yang direproduksi menjadi fiksi. Bermula dari novel buah karya Bram Stoker yang berjudul Dracula, sosok nyatanya kemudian semakin dikaburkan lewat film-film seperti Dracula’s Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)-yang dibuat ulang pada tahun 1979-dan film-film sejenis yang terus-menerus diproduksi.

Lantas, siapa sebenarnya Dracula itu?

Dalam buku berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas. Dalam buku ini dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia , keturunan Vlad Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula tidak bisa dilepaskan dari menjelang periode akhir Perang Salib. Dracula dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman-sebagai wakil Islam-dan Kerajaan Honggaria-sebagai wakil Kristen-semakin memanas. Kedua kerajaan tersebut berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan wilayah-wilayah yang bisa dikuasai, baik yang berada di Eropa maupun Asia . Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel- benteng Kristen-ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman.

Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima pasukan Salib. Dalam peran inilah Dracula banyak melakukan pembantain terhadap umat Islam. Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara-yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat biadab-yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula. Penyulaan atau disebut dengan Impale, cara penyiksaan yang amat kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut, kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi ketika penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia:

“Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan seolah robot yang telah dipogram. Begitu penyulaan dimulai lolong kesakitan dan jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat itu. Mereka, umat Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan cara yang begitu mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan indah dan manis yang pernah mereka alami.”

Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi sebagai berikut:

“Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal.”

Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua sebab. Pertama, pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mau tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hilter dan Pol Pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri. Kedua, Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di Rumania , Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.

Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik lewat karya fiksi maupun film, mereka berusaha agar jati diri dari sosok Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui usaha Barat untuk mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup berhasil. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak masyarakat-khususny a umat Islam sendiri-yang mengetahui tentang siapa sebenarnya Dracula. Bila jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah sedikit, dan kalaupun mereka mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan bahwa penjelasan yang diberikan tidak akan jauh dari penjelasan yang sudah umum selama ini bahwa Dracula merupakan vampir yang haus darah.

Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang telah umum diketahui bahwa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi tidak bisa dilepaskan dari dua benda, bawang putih dan salib. Konon kabarnya hanya dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan bisa dikalahkan. Menurut Hyphatia pengunaan simbol salib merupakan cara Barat untuk menghapus pahlawan dari musuh mereka-pahlawan dari pihak Islam-dan sekaligus untuk menunjukkan superioritas mereka.

Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II). Sang Sultan merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk Dracula. Ialah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov. Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat. Mereka berusaha agar merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka diciptakanlah sebuah fiksi bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan oleh salib. Tujuan dari semua ini selain hendak mengaburkan peranan Sultan Mahmud II juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling superior, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus Darah. Dan, sekali lagi usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.

Selain yang telah dipaparkan di atas, buku “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, juga memuat hal-hal yang selama tersembunyi sehingga belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Misalnya tentang kuburan Dracula yang sampai saat ini belum terungkap dengan jelas, keturunan Dracula, macam-macam penyiksaan Dracula dan sepak terjang Dracula yang lainnya.

Sebagai penutup tulisan ini penulis ingin menarik suatu kesimpulan bahwa suatu penjajahan sejarah tidak kalah berbahayanya dengan bentuk penjajahan yang lain-politik, ekonomi, budaya, dll. Penjajahan sejarah ini dilakukan secara halus dan sistematis, yang apabila tidak jeli maka kita akan terperangkap di dalamnya. Oleh karena itu, sikap kritis terhadap sejarah merupakan hal yang amat dibutuhkan agar kita tidak terjerat dalam penjajahan sejarah. Sekiranya buku karya Hyphatia ini-walaupun masih merupakan langkah awal-bisa dijadikan pengingat agar kita selalu kritis terhadap sejarah karena ternyata penjajahan sejarah itu begitu nyata ada di depan kita.

Wikipedia pun mengkonfirmasikan eksistensi historis Dracula yang membantai ribuan Muslim dengan cara menusuk/mensula (impale)

Sumber juga tersedia (tidak detail)